“Tentu saya ingin anak dan cucu saya nanti menjadi orang sukses. Dan tidak perlu menjalani profesi ini,”harapnya.
Ditempat yang sama, Suaimah (51) rekan kerja dari Wasemah menuturkan hal yang sama.
Suaimah yang jauh lebih tua itu sudah menjalani profesi nangguk upahan selama 25 tahun.
Namun dirinya tetap semangat dan tidak pernah mengeluh terhadap keadaan ini.
“Ketika ketemu kawan-kawan di tempat kerjo, disitu jugo kami saling tuker pikiran, cerito tentang kehidupan. Dengan begitu, kami biso saling berbagi baik masalah yang ado dikeluargo, di lingkungan desa dan lainnyo. Dari situ juga tercipta lingkungan satu ikatan kebersamaan dengan kawan-kawan seprofesi,” jelas Suaimah. (sumber buku Pesona Wisata Kabupaten PALI, tahun 2017)