Premis.ID – Meskipun menjanjikan berbagai kemudahan, cloud gaming hingga sekarang masih belum dapat menarik minat para gamer di seluruh dunia. Bahkan raksasa Google pun harus mengakui hal tersebut.
Google menjadi salah satu pihak yang awalnya serius untuk masuk ke dalam pasar cloud gaming melalui Stadia. Dan sejak 2019 silam mereka terus berusaha membuat platform ini relevan.
Sayangnya, setelah hampir tiga tahun menawarkan layanannya terhadap para gamer, Google akhirnya mengumumkan bahwa mereka akan menutup layanan Stadia.
Kabar duka tersebut dikabarkan langsung oleh Phil Harrison, Vice President dan General Manager Stadia melalui postingan di blog resmi milik Google.
“Dan meskipun Stadia dibangun di atas pondasi teknologi yang kuat, ternyata ia belum mampu memikat pengguna seperti yang kami harapkan,” tulis Phil.
Google juga mengatakan bahwa mereka akan memberikan refund terhadap semua pembelian hardware Stadia yang dilakukan melalui Google Store. Begitu juga dengan game dan konten lainnya.
Namun Google tidak akan langsung menutup layanannya tersebut begitu saja. tapi mereka akan memberikan waktu hingga 18 Januari 2023 mendatang.
Meskipun akan ditutup, bukan berarti Google telah menyerah terhadap cloud gaming. Karena Google tetap akan menggunakan potensi teknologi yang mereka kembangkan di produk lainnya.
Google juga menyebut bahwa mereka tetap memiliki komitmen besar terhadap video game. Dan mereka akan terus berinvestasi ke dalam peralatan, teknologi, dan juga platform baru.
Sedangkan untuk tim pengembang yang dulunya bekerja di Stadia nantinya akan dipindahkan ke departemen lain untuk terus mengembangkan produk baru untuk Google.